Friday, 15 November 2013

DEDAK KATUL BEKATUL FERMENTASI

Banyak permintaan dari rekan-rekan peternak yang menginginkan pembahasan tentang katul fermentasi. Permintaan ini di landasi pendapat yang mengatakan, bahan pakan ternak yang telah mengalami proses fermentasi mutu, kualitas, protein dan TDN (Total Digestible Nutrien) bahan pakan tersebut akan meningkat tajam.

Tapi benarkah seperti itu ? Coba nanti kita bahas bersama kebenaran praduga keilmuaan tersebut. Sebelumnya, harus di samakan terlebih dahulu persepsi tentang istilah-istilahdedak, katul, bekatul, fermentasi, ragi, urea…

                                                          KATUL

Biji bulir padi yang telah di pisahkan antara kulit luar atau sekam dari biji dalam atau istilah jawa wuloh biji padi berwarna merah kecoklatan. Setelah  proses penggilingan di pabrik atau Selepan istilah jawanya, akan keluar 2 hasil yang terpisahkan, beras putih dan katul. Oleh karyawan selepan seringnya di namakan katul gilingan pertama. Nilai nutrisi :

Protein : 12 %
Energi Metabolisme : 1680 Kcal/kg
Lemak : 13 %
Serat Kasar : 12 %
Ca : 0,12 %
P : 1,5 %
Na : 0,07 %
K : 1,7 %
CL : 0,07 %
Mn : 200 ppm
Zn : 30 ppm

                                                       DEDAK

Merupakan hasil samping dari pemisahan gabah/biji padi antara kulit sekam dan beras Wuloh, hasil sampingnya pecahan lembut dari kulit padi atau sekam. Hasil samping ini di campur dengan katul dengan perbandingan 70 : 30 katul hasilnya namanya Dedak.
protein : 9 – 10 %, energy metabolism 1300 Kcal/kg, dedak ini hanya cocok khusus untuk hewan ruminansia seperti kambing, domba, kerbau, sapi.

                                                       BEKATUL

Atau lebih terkenal dengan nama katul separator yaitu limbah dari penggilingan beras yang sudah berwarna putih, biasanya berat massa lebih tinggi di banding katul. Bekatul ini warnanya cenderung putih dan masih banyak ikutan beras pecah. Bekatul dan katul cocok untuk campuran formula pakan


unggas seperti ayam dan itik bebek, dengan nilai nutrisi :

Protein : 12 %
Energi Metabolisme : 2850 Kcal/kg
Lemak : 12 %
Serat Kasar : 3 %
Ca : 0,04 %
P : 1,4 %
Na : 0,07 %
K : 1,1 %
CL : 0,07 %

                                                  FERMENTASI

Fermentasi merupakan proses pembiakan protein sel tunggal. Protein sel tunggal yang biasa di pakai adalah yang di produksi dengan media kultur cair missal : kefir, yoghurt, asam cuka. Sedang protein sel tunggal media subtract padat missal : oncom, tempe, tempe, kecap.

Tujuan awal fermentasi untuk meningkatkan nilai tercernak pakan, sehingga penyerapan nilai nutrisi pakan lebih optimal, yang pada akhirnya seharusnya produktivitas akan meningkat.

                                                      RAGI

Atau ada juga yang menyebutnya Laru, bibit atau biang jamur/kapang yang dipergunakan dalam fermentasi. Ragi tempe mengandung kapang Rhizopus orizae, yang pada pertumbuhannya mampu memecah susunan kimia protein komplek menjadi sederhana sehingga mudah di cerna.

Macam ragi yang biasa di gunakan, Rhizopus spec, Rhizopus oligosporus, Rhizopus ,champydosporus, Aspergillus niger, ragi tape atau mikro organism lain seperti EM 4, fermetan jerami atau yang lainnya lagi, karena sekarang banyak banget merk keluaran pabrik yang telah dijual bebas.

                                                    UREA

Urea di sini yang di maksudkan adalah urea yang sering di pakai buat pupuk tananman . Yang mana kandungannya 46 % adalah Nitrogen. Kenapa di pakai, untuk menjadi bom protein, bersama-sama dengan sisa subtract mineral, nitrogen urea dan sel-sel mikroba, beserta perombakan pati, meningkatkan nilai prosentase protein yang di namakan Protein Enrichment.

Yang perlu di perhatikan di sini, kebutuhan protein bangsa Unggas ayam dan bebek itik adalah protein yang berupa Asam Amino, kesepuluh asam amino komplit. Ini artinya penggunaan urea hanya di khususkan untuk hewan Ruminansia sapi, kerbau, kambing, domba. Yang mana dalam ke empat organ pencernakan banyak mengandung jutaan mikro organism yang membantu proses penyerapan nutrisi pakan.


                                             CARA PEMBUATAN

Bahan :
1. Katul
2. Mineral unggas dan ruminansia
3. Urea bagi ruminansia, unggas tidak memerlukannya

Alat-alat :
1. Drum, ember, plastic untuk pemeraman
2. Dandang/ alat kukus di sesuaikan  dengan yang di miliki

Langkah kerja :
1. Basahi katul dengan air buat “ pero “ saja, masukan dandang/alat kukus, masak 30 menit di hitung mulai airmendidih, hindari terlalu matang atau katul masukan ember kocori dengan air panas lalu aduk-aduk sampai merata, di buat “ pero “ juga.
2. Dinginkan katul, campur dengan urea 1 sendok the tiap 2 kg katul, mineral 1 sendok makan tiap 2 kg katul, ragi tape 1 butir tiap 4 kg katul. Kenapa di pakai ragi tape, karena harga murah…atau rekan rekan pingin tahu caranya buat ragi tape ? lain kali saja bahasnya ya………
3. Semua bahan di campur aduk sampai rata, lalu masukan dalam drum, ember atau plastic, tutup rapat udara ndak boleh masuk, 2 atau 3 hari, hasil terbaik 4 hari. Simpan di tempat teduh yang tidak terkena paparan sinar matahari.
4. Setelah jadi bisa langsung di berikan pada hewan ternak atau kalau ingin di simpan keringkan terlebih dahulu baru di kemas, jika pengeringan sempurna tahan hingga 2 bulan.


(Sumber:http://bumiternak-betha.blogspot.com)